Wisata Religi Masjid Lokaq Sesait terdapat di Desa Sesait, desa tertua di Kecamatan Kayangan Lombok Utara. Pada saat kecamatan Kayangan dan Gangga belum terbentuk, Desa Sesait sudah ada dengan Bayan sebagai kecamatan.
Sehingga seluruh wilayah Kecamatan Kayangan saat ini dulunya adalah wilayah Desa Sesait. Di Desa Sesait terdapat berbagai peninggalan sejarah Budaya Islam, diantaranya Masjid Kuno, Kampu dan kitab kitab Agama Islam, serta awik awik adat wet Sesait.
Atraksi budaya yang terdapat di desa ini adalah Tradisi Maulid Adat yang berkaitan dengan Sejarah perkembangan Agama Islam dan kisah perjuangan masyarakat Sesait . Desa Sesait, Kecamatan Khayangan, KLU, memang beda dalam perayaan Maulid Nabi. Perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan Maulid Adat.
Seperti biasa, datangnya bulan Rabiul Awal tahun Hijriah, diikuti gelaran prosesi Maulid Adat di beberapa wet adat yang terdapat di Lombok Utara, seperti pembukaan prosesi Maulid Adat yang digelar di Wet Sesait yang bertempat di masjid lokaq.
Namun sebelum tradisi itu digelar, sekitar tiga minggu sebelum ada kepastian akan digelarnya Maulid Adat, Tau Loka Empat yang terdiri dari Mangkubumi, Pemusungan, Penghulu dan Jintaka, mengadakan musyawarah. Setelah keputusan Tau Lokak Empat tersebut ditetapkan, kemudian disebarluaskan kepada kawula balanya (masyarakat diwilayah masing-masing) bahwa Maulid Adat dilaksanakan dengan jadwal.
Masyarakat adat mulai membersihkan lingkungan Mesjid Kuno Sesait. Sejumlah rangkaian membersihkan Sumur Lokok Kremean sebagai lokasi tujuan Bisok Menik (cuci beras), membersihkan Kampu termasuk alat-alat yang digunakan, membersihkan Sumur Lokok Paok yang airnya nanti diambil untuk membuat jajan pangan (aneka kue) dan berbagai persiapan lainnya.
Mengundang para mangku adalah bagian terpenting seperti (Mangku Lokok Kremean, Mangku Payung Agung, Mangku Lokok Paok, Mangku Ran, Mangku Air, Mangku Gong Dua yang terlibat dalam prosesi ritual Maulid Adat di Wet Sesait.
Atraksi budaya yang terdapat di desa ini adalah Tradisi Maulid Adat yang berkaitan dengan Sejarah perkembangan Agama Islam dan kisah perjuangan masyarakat Sesait . Desa Sesait, Kecamatan Khayangan, KLU, memang beda dalam perayaan Maulid Nabi. Perayaan ini lebih dikenal dengan sebutan Maulid Adat.
Seperti biasa, datangnya bulan Rabiul Awal tahun Hijriah, diikuti gelaran prosesi Maulid Adat di beberapa wet adat yang terdapat di Lombok Utara, seperti pembukaan prosesi Maulid Adat yang digelar di Wet Sesait yang bertempat di masjid lokaq.
Namun sebelum tradisi itu digelar, sekitar tiga minggu sebelum ada kepastian akan digelarnya Maulid Adat, Tau Loka Empat yang terdiri dari Mangkubumi, Pemusungan, Penghulu dan Jintaka, mengadakan musyawarah. Setelah keputusan Tau Lokak Empat tersebut ditetapkan, kemudian disebarluaskan kepada kawula balanya (masyarakat diwilayah masing-masing) bahwa Maulid Adat dilaksanakan dengan jadwal.
Masyarakat adat mulai membersihkan lingkungan Mesjid Kuno Sesait. Sejumlah rangkaian membersihkan Sumur Lokok Kremean sebagai lokasi tujuan Bisok Menik (cuci beras), membersihkan Kampu termasuk alat-alat yang digunakan, membersihkan Sumur Lokok Paok yang airnya nanti diambil untuk membuat jajan pangan (aneka kue) dan berbagai persiapan lainnya.
Mengundang para mangku adalah bagian terpenting seperti (Mangku Lokok Kremean, Mangku Payung Agung, Mangku Lokok Paok, Mangku Ran, Mangku Air, Mangku Gong Dua yang terlibat dalam prosesi ritual Maulid Adat di Wet Sesait.