Kompleks Situs Doro Bata adalah Pusat kerajaan Dompo yang kedua menurut cerita rakyat turun temurun. Doro Bata terletak di Kelurahan kandai Satu, Kec. Dompu.
Dompu jelas memiliki pesona yang menarik sebagai sebuah kota. Di sini tersimpan potensi wisata yang besar berupa alam, budaya, dan sejarah. Berada tak jauh dari kawasan wisata Gunung Tambora membuat Dompu makin populer dan berpeluang menjadi tujuan wisata yang populer.
Situs Doro Bata berbentuk sebuah bukit setinggi rumah berlantai dua dengan permukaan rata memanjang dari barat ke timur seluas 100 m2.
Di sekelilingnya ditemukan banyak bata besar berserakan. Setelah dilakukan penggalian oleh para arkeolog, ternyata ditemukan struktur bata membentuk jenjang tangga mirip dengan struktur candi. Hal ini kemudian mendorong para peneliti menduga bahwa ada candi atau bangunan suci keagamaan yang terkubur di dalam Doro Bata.
Hal lain yang memperkuat dugaan ini adalah bahwa Doro Bata berada di pusat kawasan dari keempat wilayah Bukit Doro Mpana, Bukit Doro Ngao, Sambitangga, dan Bukit Doro Swete. Keberadaan keempat wilayah tersebut mengitari Doro Bata, dari empat arah penjuru mata angin yang terminologinya di Bali dikenal dengan konsep “nyatur desa”.
Namun ada yang menarik dari situs ini yaitu pemandangan dari puncak Doro Bata. Jika mendaki hingga puncak maka akan terlihat pemandangan sekitar Dompu disertai pegunungan yang mengurungnya. Pemandangannya pun hijau dan gemah ripah, tampaknya Dompu dikarunai tanah yang subur.
Pemandangan Dari Puncak Doro Bata Belum adanya penelitian arkeologis ditambah dengan ketiadaan naskah-naskah kuno yang mencatat tempat ini membuat Doro Bata berselimut misteri. Kabarnya penelitian arkeologi tempat ini akan dilakukan lagi, sehingga ada harapan agar misteri Doro Bata bisa tersingkap dan bisa memberikan satu jejak sejarah tentang keberadaan tempat ini.
Dompu jelas memiliki pesona yang menarik sebagai sebuah kota. Di sini tersimpan potensi wisata yang besar berupa alam, budaya, dan sejarah. Berada tak jauh dari kawasan wisata Gunung Tambora membuat Dompu makin populer dan berpeluang menjadi tujuan wisata yang populer.
Situs Doro Bata berbentuk sebuah bukit setinggi rumah berlantai dua dengan permukaan rata memanjang dari barat ke timur seluas 100 m2.
Di sekelilingnya ditemukan banyak bata besar berserakan. Setelah dilakukan penggalian oleh para arkeolog, ternyata ditemukan struktur bata membentuk jenjang tangga mirip dengan struktur candi. Hal ini kemudian mendorong para peneliti menduga bahwa ada candi atau bangunan suci keagamaan yang terkubur di dalam Doro Bata.
Hal lain yang memperkuat dugaan ini adalah bahwa Doro Bata berada di pusat kawasan dari keempat wilayah Bukit Doro Mpana, Bukit Doro Ngao, Sambitangga, dan Bukit Doro Swete. Keberadaan keempat wilayah tersebut mengitari Doro Bata, dari empat arah penjuru mata angin yang terminologinya di Bali dikenal dengan konsep “nyatur desa”.
Namun ada yang menarik dari situs ini yaitu pemandangan dari puncak Doro Bata. Jika mendaki hingga puncak maka akan terlihat pemandangan sekitar Dompu disertai pegunungan yang mengurungnya. Pemandangannya pun hijau dan gemah ripah, tampaknya Dompu dikarunai tanah yang subur.
Pemandangan Dari Puncak Doro Bata Belum adanya penelitian arkeologis ditambah dengan ketiadaan naskah-naskah kuno yang mencatat tempat ini membuat Doro Bata berselimut misteri. Kabarnya penelitian arkeologi tempat ini akan dilakukan lagi, sehingga ada harapan agar misteri Doro Bata bisa tersingkap dan bisa memberikan satu jejak sejarah tentang keberadaan tempat ini.