Air terjun mayung polak terletak di Kabupaten Lombok timur, kecamatan Pringgasela dan tepatnya di desa Timbanuh dengan jarak 42 Km dari kota Mataram, air terjun ini sendiri berada pada ketinggian 942m diatas permukaan laut dengan posisi yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Sekilas Air terjun ini tidak terlihat seperti air terjun pada umumnya Karena hanya memiliki tinggi sekitar 3 meter saja namun, yang menjadi kelebihan air terjun ini adalah lokasi masih sangat terjaga ke alamiannya. Selain tenang tempat wisata air ini juga menyajikan pemandangan alam yang cukup indah, di sekitar aliran air ini banyak di tumbuhi berbagai macam tanaman hutan.
Akses menuju Air Terjun Mayung Polak bisa ditempuh dengan berjalan kaki menuju dimulai dari hutan gunung Rinjani, tepatnya di perbatsan desa Tetebatu dengan hutan gunung Rinjani. Perjalanan kaki menuju ke mayung polak ditempuh sekitar satu setengah jam perjalanan kaki. Bagi yang belum tahu jalur, bisa menyewa orang Tetebatu untuk mendampinginya. Setelah naik cukup tinggi kita dapat menjumpai pemandangan gunung Rinjani yang memukau. Perjalanan yang ditempuh cukup menyenangkan, soalnya hampir disetiap pinggir jalan dihutan yang kita lewati terdapat tumbuhan yang dapat di ambil dan dimakan, seperti strowberry hutan dan paku kedok yang enak dibuat plecing saat berada di mayung polak.
Perjalanan yang lama terasa sebentar karena kita seakan begitu menikmati perjalanan kesana. Di perjalanan dapat menjumpai babi, kijang, sapi, ayam dan monyet jika beruntung. Menaiki bebatuan besar dengan keindahan arsitekturnya menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk berfoto. Kita tidak langsung sampai di mayung polak ketika menemukan aliran sungai, melainkan harus melewatinya. Airnya seakan terasa air kutub karena dinginnya yang terasa menghentikan aliran darah. Setelah menyebrangi sungai kita tidak langsung sampai ke mayung polak, melainkan kita harus menaiki bebatuan yang lebih ekstrim untuk bisa sampai di mayung polak. Setelah sampai di mayung polak kelelahan akibat perjalanan yang cukup seakan terbayar dengan keindahan mayung polak, dan kedinginnan airnya yang menyegarkan tubuh.
Sekilas Air terjun ini tidak terlihat seperti air terjun pada umumnya Karena hanya memiliki tinggi sekitar 3 meter saja namun, yang menjadi kelebihan air terjun ini adalah lokasi masih sangat terjaga ke alamiannya. Selain tenang tempat wisata air ini juga menyajikan pemandangan alam yang cukup indah, di sekitar aliran air ini banyak di tumbuhi berbagai macam tanaman hutan.
Akses menuju Air Terjun Mayung Polak bisa ditempuh dengan berjalan kaki menuju dimulai dari hutan gunung Rinjani, tepatnya di perbatsan desa Tetebatu dengan hutan gunung Rinjani. Perjalanan kaki menuju ke mayung polak ditempuh sekitar satu setengah jam perjalanan kaki. Bagi yang belum tahu jalur, bisa menyewa orang Tetebatu untuk mendampinginya. Setelah naik cukup tinggi kita dapat menjumpai pemandangan gunung Rinjani yang memukau. Perjalanan yang ditempuh cukup menyenangkan, soalnya hampir disetiap pinggir jalan dihutan yang kita lewati terdapat tumbuhan yang dapat di ambil dan dimakan, seperti strowberry hutan dan paku kedok yang enak dibuat plecing saat berada di mayung polak.
Perjalanan yang lama terasa sebentar karena kita seakan begitu menikmati perjalanan kesana. Di perjalanan dapat menjumpai babi, kijang, sapi, ayam dan monyet jika beruntung. Menaiki bebatuan besar dengan keindahan arsitekturnya menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk berfoto. Kita tidak langsung sampai di mayung polak ketika menemukan aliran sungai, melainkan harus melewatinya. Airnya seakan terasa air kutub karena dinginnya yang terasa menghentikan aliran darah. Setelah menyebrangi sungai kita tidak langsung sampai ke mayung polak, melainkan kita harus menaiki bebatuan yang lebih ekstrim untuk bisa sampai di mayung polak. Setelah sampai di mayung polak kelelahan akibat perjalanan yang cukup seakan terbayar dengan keindahan mayung polak, dan kedinginnan airnya yang menyegarkan tubuh.