Kelompok Hutan Semongkat ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) dengan fungsi sebagai hutan lindung (hutan konservasi), berdasarkan Kepmen Menhutbun No. 418/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999. Luasnya mencapai 100,5 hektar.
TWA Semongkat ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon besar, sehingga suasananya sejuk dan tenang. Hutan Semongkat dilewati oleh sungai yang masih alami dengan batubatu besar yang menambah indahnya tempat ini dan berpotensi untuk wisata jelajah sungai.
TWA Semongkat berada di ketinggian 1730 m dpl dengan topografi yang terus meninggi sampai puncak dan memiliki kelerengan 10 - 30%. Letaknya yang berada di perbukitan menjadikan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah, sehingga berpotensi sebagai wisata jelajah hutan atau jungle tracking.
Taman wisata ini didominasi oleh pohon-pohon jenis lokal seperti Ketimus (Protium javanicum), Tempoak (Eugenis denisflora), Rapat Bewe (Drypetes langiflora), dan Kukin (Schoutenia ovata). Terdapat pula jenis tanaman obat seperti Kumis kucing (Orthosipon spicatus), Kapasan (Abelmoschus moschatus), Pakis haji (Cycas rumpii), Pakis sarang burung (Asplenium nidus), dan lain-lain. Desa Semongkat juga merupakan salah satu penghasil madu Sumbawa dan obat tradisional minyak Sumbawa.
Adapun potensi satwa yang ada antara lain Cerucuk (Pycnonotus goiavier), Srigunting (Dicrurus sp), Elang Bondol (Haliastur indus), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus scrova), Ayam Hutan (Gallus sp), dan beberapa jenis aves dan 54 jenis burung.
Fasilitas yang tersedia di TWA Semongkat antara lain kolam renang peninggalan jaman Belanda. Air kolam ini langsung dialirkan melalui parit-parit dan terhubung langsung ke sungai Desa Semongkat. Terdapat pula tempat istirahat pengunjung berupa beruga di samping kolam.
TWA Semongkat ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon besar, sehingga suasananya sejuk dan tenang. Hutan Semongkat dilewati oleh sungai yang masih alami dengan batubatu besar yang menambah indahnya tempat ini dan berpotensi untuk wisata jelajah sungai.
TWA Semongkat berada di ketinggian 1730 m dpl dengan topografi yang terus meninggi sampai puncak dan memiliki kelerengan 10 - 30%. Letaknya yang berada di perbukitan menjadikan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah, sehingga berpotensi sebagai wisata jelajah hutan atau jungle tracking.
Taman wisata ini didominasi oleh pohon-pohon jenis lokal seperti Ketimus (Protium javanicum), Tempoak (Eugenis denisflora), Rapat Bewe (Drypetes langiflora), dan Kukin (Schoutenia ovata). Terdapat pula jenis tanaman obat seperti Kumis kucing (Orthosipon spicatus), Kapasan (Abelmoschus moschatus), Pakis haji (Cycas rumpii), Pakis sarang burung (Asplenium nidus), dan lain-lain. Desa Semongkat juga merupakan salah satu penghasil madu Sumbawa dan obat tradisional minyak Sumbawa.
Adapun potensi satwa yang ada antara lain Cerucuk (Pycnonotus goiavier), Srigunting (Dicrurus sp), Elang Bondol (Haliastur indus), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus scrova), Ayam Hutan (Gallus sp), dan beberapa jenis aves dan 54 jenis burung.
Fasilitas yang tersedia di TWA Semongkat antara lain kolam renang peninggalan jaman Belanda. Air kolam ini langsung dialirkan melalui parit-parit dan terhubung langsung ke sungai Desa Semongkat. Terdapat pula tempat istirahat pengunjung berupa beruga di samping kolam.