Kokok Putek (kali putih) sebagai salah satu sungai yang berada di perbatasan antara Kabupaten Lombok Timur dengan Kabupaten Lombok Utara (KLU), kokoq puteq sudah merupakan primadona baru bagi wisatawan khususnya bagi masyarakat Desa Sambik Elen.
Kondisi kokoq puteq masih alami, bersih, tak ada coretan di bebatuan maupun sampah yang bertebaran dengan keelokan tebing dari kejauhan nampak begitu jelas, karena tebing-tebing itu disertai kanyonia yang berdempetan satu sama lain, dapat menambah aura panorama objek wisata ini.
Susunan bebatuan tebing yang terjal dan curam bisa memberikan kesan mendalam bagi siapa saja yang memandangnya. Di samping itu, wisata ini juga mampu dipercaya dapat menyembuhkan penyakit pegal linu, rematik dan banyak lagi yang lainnya.
Gemercik air serta warna putih bebatuan Kokoq Puteq memberikan suasana berbeda pada perasaan siapa pun yang melihatnya. Warna putih bebatuan yang disebabkan oleh kandungan belerang air dari Segara Anak menghadirkan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bebatuan sungai yang lain. Pada sepanjang aliran sungai Kokoq Puteq terdapat banyak air terjun yang indah dengan keunikan masing-masing.
Air meluncur dengan deras menghujam ke dasar kali menimpa bebatuan cadas. Tumpahan air yang meluncur dari ketinggian sekitar 45 meter sangat memikat hati, suara gemuruh yan ditimbulkan bagai berirama mengikuti kicau burung yang bersahutan dari atas pohon-pohon yang ada di sekitar air terjun.
Ketika curahan air itu sampai di titik jatuhnya, terjadi pusaran menyerupai gelombang laut ketika dilanda badai. Curahan air itu saat ini lebih besar dibanding dulu, karena sekarang sekitar empat hektar danau Segara Anak tertimbun sehingga airnya meluap. Sehingga kalau dulu, pengunjung bisa mandi dibawah curahan air tersebut, tetapi saat ini tentu akan berbahaya karena begitu derasnya.
Akses menuju air terjun ini sangat menantang, karena harus melalui jalan setapak yang terjal dan curam. Untuk menuju ke air terjun ini harus dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 Km. Selama perjalanan akan dijumpai banyak pohon-pohon besar, pohon kakao, kopi, serta beberapa pohon pisang.
Kondisi kokoq puteq masih alami, bersih, tak ada coretan di bebatuan maupun sampah yang bertebaran dengan keelokan tebing dari kejauhan nampak begitu jelas, karena tebing-tebing itu disertai kanyonia yang berdempetan satu sama lain, dapat menambah aura panorama objek wisata ini.
Susunan bebatuan tebing yang terjal dan curam bisa memberikan kesan mendalam bagi siapa saja yang memandangnya. Di samping itu, wisata ini juga mampu dipercaya dapat menyembuhkan penyakit pegal linu, rematik dan banyak lagi yang lainnya.
Gemercik air serta warna putih bebatuan Kokoq Puteq memberikan suasana berbeda pada perasaan siapa pun yang melihatnya. Warna putih bebatuan yang disebabkan oleh kandungan belerang air dari Segara Anak menghadirkan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bebatuan sungai yang lain. Pada sepanjang aliran sungai Kokoq Puteq terdapat banyak air terjun yang indah dengan keunikan masing-masing.
Air meluncur dengan deras menghujam ke dasar kali menimpa bebatuan cadas. Tumpahan air yang meluncur dari ketinggian sekitar 45 meter sangat memikat hati, suara gemuruh yan ditimbulkan bagai berirama mengikuti kicau burung yang bersahutan dari atas pohon-pohon yang ada di sekitar air terjun.
Ketika curahan air itu sampai di titik jatuhnya, terjadi pusaran menyerupai gelombang laut ketika dilanda badai. Curahan air itu saat ini lebih besar dibanding dulu, karena sekarang sekitar empat hektar danau Segara Anak tertimbun sehingga airnya meluap. Sehingga kalau dulu, pengunjung bisa mandi dibawah curahan air tersebut, tetapi saat ini tentu akan berbahaya karena begitu derasnya.
Akses menuju air terjun ini sangat menantang, karena harus melalui jalan setapak yang terjal dan curam. Untuk menuju ke air terjun ini harus dilakukan dengan berjalan kaki ± 2 Km. Selama perjalanan akan dijumpai banyak pohon-pohon besar, pohon kakao, kopi, serta beberapa pohon pisang.