Obyek Wisata Desa Tradisional Karang Bajo di Kaki Gunung Rinjani

Karang Bajo terdiri dari dua suku kata, yaitu Karang yang berarti pekarangan atau halaman dan Bajo yang diambil dari nama salah seorang musafir dari Suku Bajo.

Desa Karang Bajo terletak Terletak di kaki Gunung Rinjani. Warga Karang Bajo mendiami rumah-rumah adat tradisional atau kampu yang terlihat berjejer di jalan masuk desa.

Mereka memegang teguh adat dan secara rutin melakukan upacara adat, seperti maulid Nabi Muhammad saw, ngaponin (upacara mencuci benda-benda pusaka milik leluhur), lebaran adat, asuh prusa, dan sebagainya.

Mereka juga teguh menjaga kelestarian lingkungan, termasuk menjaga sumber mata air Mandala yang pernah dinilai paling lestari dan bersih di seluruh provinsi. Mata air yang berjumlah sembilan itu terjaga karena ada pemangku yang menegakkan awiq-awiq atau aturan lokal.

Pola permukiman mengelompok dan terbentuk oleh kondisi alam yang berbukit-bukit dan berdasarkan sistem kekerabatan yang kuat dalam kehidupan masyarakatnya. Pola permukiman di kampung adat ini dibagi berdasarkan stratifikasi sosial kemasyarakatannya.

Adanya awig-awig adat yang mengatur pembentukan pola perumahan sebagai bagian dari pola permukiman di Gubug Adat Karang Bajo - Bayan. Selain itu, kehidupan komunitas adat, khususnya yang tinggal di Gubug Karang Bajo, cukup komunal dan ramah.

Rumah adat yang dimilikinya, hanya dibatasi dengan pagar bambu dan memiliki nama tersendiri. Rumah-rumah adat ini ditempati oleh para tokoh pranata adat setempat, seperti kiyai, lebe, pemangku, pembekel dan Mak Lokaq (tetua adat).

Masing-masing rumah adat yang ditempati oleh para tokoh setempat yang dibatasi dengan pagar bambu (kampu) memiliki nama tersendiri, seperti Karang Selam sebagai tempat tinggalnya Mak Lokak Penyunat (juru khitan). Bila seorang anak belum dikhitan, maka dia belum termasuk Selam (beragama Islam). Dan jika sudah dikhitan, maka anak tersebut dikenal dengan Selam Sunat.

Rumah kampu di Karang Haji ditempati oleh Kiyai Lebe. Dan khusus tempat tinggal para pemangku/pemerintah adat ber-ada di Karang Dalem. Sedangkan Karang Tulis merupakan tempat tinggal Pembekel Adat yang berdampingan dengan Mak Lokak Singgan (panglima atau laskar).

Click to comment