Desa Lepadi merupakan salah satu desa di Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Desa ini terletak di jalur yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten Dompu dengan kawasan wisata Lakey. Sebagain besar penduduk Desa Lepadi bermata pencaharian petani dan sebagian lainnya Pegawai Negeri Sipil serta pengusaha genteng dan batu bata.
Ketika Anda menyambangi desa ini, ada atraksi menarik dan seru untuk dilhat dari jejak budaya menunggang kuda. Namanya adalah pacoa jara atau pacuan kuda tradisional masyarakat Pulau Sumbawa. Pacoa Jara merupakan istilah Dompu untuk pacuan kuda (pacoa: pacuan dan jara: kuda) dimana telah menjadi olahraga favorit masyarakat Dompu dan Bima serta rutin digelar mulai dari skala lokal hingga nasional.
Pacoa Jara di Dompu masih berlangsung secara turun temurun. Kompetisi adu cepat berkuda tersebut dihelat di berbagai waktu dan tempat berbeda di Pulau Sumbawa. Bukan hanya dari Dompu, peserta lomba juga datang dari berbagai daerah seperti Bima, Sumbawa, Taliwang, dan Lombok. Pacoa jara pun digelar rutin setiap tahun untuk menyambut hari besar, seperti Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ada yang menarik di Arena Pacuan Kuda Lepadi, arena pacuan kuda tradisional tersebut menghadirkan joki anak-anak yang usianya tidak lebih dari 10 tahun. Jangan heran saat Anda melihat para joki dari kalangan anak-anak tersebut begitu handal menunggang kuda. Dengan sangat cepat menunggangi kuda tanpa pelana. Kuda-kuda yang ditunggangi adalah kuda dari berbagai daerah seperti dari Lombok, Bima, Sumbawa, Dompu serta Kuda Sumba.
Pacoa Jara biasanya menghadirkan 12 kelas, yaitu mulai dari kelas terendah ‘TK’ (tinggi kuda rata-rata 1,12 centimeter dan berumur di bawah dua tahun) hingga kelas tertinggi ‘C’ (kuda dewasa dengan tinggi rata-rata 1,30 centimeter). Lombanya sendiri berlangsung selama seminggu menggunakan sistem gugur di setiap kelasnya.
Ketika Anda menyambangi desa ini, ada atraksi menarik dan seru untuk dilhat dari jejak budaya menunggang kuda. Namanya adalah pacoa jara atau pacuan kuda tradisional masyarakat Pulau Sumbawa. Pacoa Jara merupakan istilah Dompu untuk pacuan kuda (pacoa: pacuan dan jara: kuda) dimana telah menjadi olahraga favorit masyarakat Dompu dan Bima serta rutin digelar mulai dari skala lokal hingga nasional.
Pacoa Jara di Dompu masih berlangsung secara turun temurun. Kompetisi adu cepat berkuda tersebut dihelat di berbagai waktu dan tempat berbeda di Pulau Sumbawa. Bukan hanya dari Dompu, peserta lomba juga datang dari berbagai daerah seperti Bima, Sumbawa, Taliwang, dan Lombok. Pacoa jara pun digelar rutin setiap tahun untuk menyambut hari besar, seperti Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ada yang menarik di Arena Pacuan Kuda Lepadi, arena pacuan kuda tradisional tersebut menghadirkan joki anak-anak yang usianya tidak lebih dari 10 tahun. Jangan heran saat Anda melihat para joki dari kalangan anak-anak tersebut begitu handal menunggang kuda. Dengan sangat cepat menunggangi kuda tanpa pelana. Kuda-kuda yang ditunggangi adalah kuda dari berbagai daerah seperti dari Lombok, Bima, Sumbawa, Dompu serta Kuda Sumba.
Pacoa Jara biasanya menghadirkan 12 kelas, yaitu mulai dari kelas terendah ‘TK’ (tinggi kuda rata-rata 1,12 centimeter dan berumur di bawah dua tahun) hingga kelas tertinggi ‘C’ (kuda dewasa dengan tinggi rata-rata 1,30 centimeter). Lombanya sendiri berlangsung selama seminggu menggunakan sistem gugur di setiap kelasnya.