Dusun Pamulung

Dusun Pamulung merupakan Dusun Wisata dan Budaya yang ditujukan untuk mempertahankan dan melestarikan adat istiadat dan kebudayaan Sumbawa agar tidak hilang. Pamulung yang berasal dari kata “Panulung” yang dalam bahasa Sumbawa berarti membantu.

Penduduk di desa ini sangat ramah, rukun, dan senang membantu sesama. Desa Pamulung dulu sering dipanggil ke kerajaan untuk menari di acara-acara adat dan tentunya reputasinya sudah sangat baik di kerajaan Sumbawa. Dusun ini juga kerap membantu desa-desa lain dalam acara adat.

Berbagai atraksi budaya Sumbawa dapat disaksikan di dusun ini, seperti Karaci (pertarungan menggunakan stik rotan besar), Barukuk (gulat tradisional), Barempuk (tinju bebas ala Sumbawa), Barapan Kebo, tari-tarian dan musik tradisional yang diorganisir. Pengunjung yang datang ke dusun ini biasanya akan disambut dengan suguhan tarian adat (Tari Nguri). Selain itu, Dusun Pamulung juga dikenal sebagai penghasil tenun tradisional Sumbawa berkualitas baik. Di sini bisa dilihat secara langsung bagaimana ibu-ibu rumah tangga menenun Selendang Sumbawa dan Pabasa (blankon).

Di Dusun Pamulung terdapat tradisi Barapan Kebo yang sudah ada sejak dahulu. Atraksi ini dilakukan sebelum musim tanam antara bulan Januari atau Februari. Sebanyak ratusan pasang kerbau akan diadu kecepatan berlarinya. Dalam atraksi ini kearifan lokal magis masih sangat kental. Sandro (dukun) yang akan menancapkan sakak (tongkat finish) bertugas menanamkan "mantera pengalih" pada kerbau dan joki agar tak mampu mencapai sakak. Disinilah kemudian Sang Sandro mengalunkan kemenangannya dalam syair sesumbar khas Sandro Tau Samawa.

Hal unik lainnya yang bisa disaksikan adalah prosesi upacara perkawinan tradisional Sumbawa, mulai dari Bakatoan (pemberitauan keluarga pengantin wanita kepada seluruh anggota keluarga perihal pinangan); Basaputis (rapat persiapan acara perkawinan oleh keluarga wanita); dan Nyorong (keluarga pengantin laki-laki datang ke rumah keluarga pengantin wanita). Masyarakat Dusun Pamulung juga mempunyai Tari Awilompo yang menceritakan tentang tata cara perkawinan adat.

Click to comment