Banyumulek merupakan salah satu sentra industri kerajinan gerabah yang ada di Pulau Lombok. Luas Desa Banyumulek sekitar 4,21 Ha dengan jumlah penduduk sekitar 10.347 jiwa dan ± 80% penduduknya bekerja sebagai pengrajin gerabah. Kerajinan gerabah di Banyumulek sudah ada sejak dulu dan diwariskan secara turun-temurun. Perajin gerabah di desa ini dilakukan oleh para perempuan. Sementara kaum laki-laki bertugas mencari tanah liat dan membakar gerabah. Ketika masuk ke desa, akan dijumpai sekolah dan kantor pemerintah yang dihiasi gerabah-gerabah besar pada pagar temboknya.
Tahun 70 sampai 80-an warga Desa Banyumulek hanya memproduksi gerabah untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya gentong, tempayan, kendi, tong sampah, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, teknik pembuatan gerabah di Banyumulek menjadi lebih modern dan hasilnya dipoles sesuai selera pasar. Produknya pun digunakan untuk dekorasi, misalnya penghias taman atau ruangan hotel atau rumah. Kerajinan gerabah Banyumulek telah mampu menembus pasar internasional dengan 28 negara tujuan ekspor, antara lain New Zealand, Amerika Serikat, Italia, Belanda, Malaysia, Spanyol, Norwagia, dan Denmark.
Di desa ini dapat dilihat secara langsung pembuatan gerabah dan pengunjung bisa mempelajari detail pembuatan gerabah tersebut dengan mendatangi beberapa pengrajin yang membuka kursus. Di sepanjang kedua sisi jalan, banyak dijumpai galeri/toko. Di galeri-galeri ini dapat ditemukan bermacam gerabah dengan ukuran, bentuk, warna, motif hiasan, keunikan, sampai fungsi yang bervariatif. Beberapa diantaranya berupa vas bunga pasir, gentong telur, berbagai bentuk celengan, cas gepeng, adik-kakak ukir asam, kap lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Salah satu produk kerajinan gerabah Desa Banyumulek yang khas adalah Kendi Maling. Bentuknya seperti kendi biasa, namun memiliki lubang di bagian dasarnya yang digunakan untuk memasukkan air. Uniknya, desain yang khusus kendi ini membuat air tidak tumpah dari lubang tersebut saat kendi diletakkan kembali. Ratarata kapasitas kendi maling ini sebanyak 0,5 liter air.
Tahun 70 sampai 80-an warga Desa Banyumulek hanya memproduksi gerabah untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya gentong, tempayan, kendi, tong sampah, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, teknik pembuatan gerabah di Banyumulek menjadi lebih modern dan hasilnya dipoles sesuai selera pasar. Produknya pun digunakan untuk dekorasi, misalnya penghias taman atau ruangan hotel atau rumah. Kerajinan gerabah Banyumulek telah mampu menembus pasar internasional dengan 28 negara tujuan ekspor, antara lain New Zealand, Amerika Serikat, Italia, Belanda, Malaysia, Spanyol, Norwagia, dan Denmark.
Di desa ini dapat dilihat secara langsung pembuatan gerabah dan pengunjung bisa mempelajari detail pembuatan gerabah tersebut dengan mendatangi beberapa pengrajin yang membuka kursus. Di sepanjang kedua sisi jalan, banyak dijumpai galeri/toko. Di galeri-galeri ini dapat ditemukan bermacam gerabah dengan ukuran, bentuk, warna, motif hiasan, keunikan, sampai fungsi yang bervariatif. Beberapa diantaranya berupa vas bunga pasir, gentong telur, berbagai bentuk celengan, cas gepeng, adik-kakak ukir asam, kap lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Salah satu produk kerajinan gerabah Desa Banyumulek yang khas adalah Kendi Maling. Bentuknya seperti kendi biasa, namun memiliki lubang di bagian dasarnya yang digunakan untuk memasukkan air. Uniknya, desain yang khusus kendi ini membuat air tidak tumpah dari lubang tersebut saat kendi diletakkan kembali. Ratarata kapasitas kendi maling ini sebanyak 0,5 liter air.