Air Terjun Tiu Teja dalam Bahasa Indonesia berarti air terjun pelangi (“Teja” dalam dalam bahasa Sasak berarti pelangi). Disebut air terjun pelangi karena pembiasan cahaya warna warni yang indah seperti pelangi. Inilah salah satu air terjun yang airnya mengalir dari Danau Segara Anak di puncak Gunung Rinjani.
Air terjun “Tiu Teja” berada pada jarak kurang lebih 3 km dari desa Santong. Dari gerbang pengunjung harus menuruni jalanan sempit yang cukup curam sekitar 300 meter.
Sejak 2 tahun lalu jalan ini telah dibuatkan tangga permanen yang membelah hutan primer untuk memudahkan pengunjung. Satwa liar yang bisa dijumpai di kawasan ini adalah monyet berekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung hitam (Trachypithecus).
Tinggi air terjun ini sekitar 50 meter dengan lebar mencapai 10 meter. Di sekitar air terjun dikelilingi oleh pepohonan maupun tumbuhan-tumbuhan yang masih sangat asri dan lebat. Di bawah terjunan air terdapat kolam kecil dengan kedalaman sekitar 1,2 m sehingga aman untuk berenang.
Keunikan utama dari air terjun Tiu Teja adalah adanya dua terjunan air yang berdampingan kiri dan kanan, sehingga seringkali air terjun ini disebut Air Terjun Kembar Tiu Teja.
Pada musim penghujan, keduanya mengalir sempurna dengan ukuran sama besar, sedangkan di saat musim kemarau ketika debit air berkurang, terjunan air sebelah kiri hanya mengalirkan sedikit air. Keunikan lain adalah ketika mendapat sinar matahari, sewaktu waktu akan muncul sinar pelangi diantara bias titik-titik air yang meluncur ke bawah.
Air terjun Tiu Teja termasuk deretan wisata alam Lombok Utara yang eksotis sehingga membuat banyak orang terkesima bila sudah mengalihkan pandangan mata kepadanya.
Salah satu indikator inilah yang menjadikan desa ini cukup menjanjikan yaitu destinasi dua buah air terjun yang dimiliki sebagai daerah potensial untuk tujuan wisata. Atraksi wisata yang dilakukan adalah melihat panorama alam, fotografi, dan tracking (pendakian).
Air terjun “Tiu Teja” berada pada jarak kurang lebih 3 km dari desa Santong. Dari gerbang pengunjung harus menuruni jalanan sempit yang cukup curam sekitar 300 meter.
Sejak 2 tahun lalu jalan ini telah dibuatkan tangga permanen yang membelah hutan primer untuk memudahkan pengunjung. Satwa liar yang bisa dijumpai di kawasan ini adalah monyet berekor panjang (Macaca fascicularis) dan lutung hitam (Trachypithecus).
Tinggi air terjun ini sekitar 50 meter dengan lebar mencapai 10 meter. Di sekitar air terjun dikelilingi oleh pepohonan maupun tumbuhan-tumbuhan yang masih sangat asri dan lebat. Di bawah terjunan air terdapat kolam kecil dengan kedalaman sekitar 1,2 m sehingga aman untuk berenang.
Keunikan utama dari air terjun Tiu Teja adalah adanya dua terjunan air yang berdampingan kiri dan kanan, sehingga seringkali air terjun ini disebut Air Terjun Kembar Tiu Teja.
Pada musim penghujan, keduanya mengalir sempurna dengan ukuran sama besar, sedangkan di saat musim kemarau ketika debit air berkurang, terjunan air sebelah kiri hanya mengalirkan sedikit air. Keunikan lain adalah ketika mendapat sinar matahari, sewaktu waktu akan muncul sinar pelangi diantara bias titik-titik air yang meluncur ke bawah.
Air terjun Tiu Teja termasuk deretan wisata alam Lombok Utara yang eksotis sehingga membuat banyak orang terkesima bila sudah mengalihkan pandangan mata kepadanya.
Salah satu indikator inilah yang menjadikan desa ini cukup menjanjikan yaitu destinasi dua buah air terjun yang dimiliki sebagai daerah potensial untuk tujuan wisata. Atraksi wisata yang dilakukan adalah melihat panorama alam, fotografi, dan tracking (pendakian).